Selasa, 30 Maret 2010

Sintak strategi pembelajaran discovery

Sintak strategi pembelajaran discovery
Disini bimbingan guru bukanlah semacam resep yang harus dlikuti tetapi hanya merupakan arahan tentang prosedur kerja yang diperlukan. Carin (1993) memberi petunjuk dalam merencanakan dan menyiapkan pembelajaran penemuan sebagai berikut:
A. Menentukan tujuan yang akan dipelajari oleh siswa.
(1) Memilih metode yang sesuai dengan kegiatan penemuan.
(2) Menentukan lembar pengamatan data untuk siswa.
(3) Menyiapkan alat dan bahan secara lengkap.
(4) Menentukan dengan cermat apakah siswa akan bekerja secara individu atau secara berkelompok yang terdiri dari 2 sampai 5 siswa.
(5) Mencoba terlebih dahulu kegiatan yang akan dikerjakan oleh siswa.

Untuk mencapai tujuan di atas maka guru harus menyarankan hal-hal di bawah ini:
(1) Membantu siswa untuk memahami tujuan dan prosedur kegiatan yang harus dilakuka.
(2) Memeriksa bahwa semua siswa memahami tujuan dan prosedur kegiatan yang harus dilakukan.
(3) Menjelaskan pada siswa tentang cara bekerja yang aman.
(4) Mengamati setiap siswa selama mereka melakukan kegiatan.
(5) Memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk mengembalikan alat dan bahan yang digunakan.
(6) Melakukan diskusi tentang kesimpulan untuk setiap jenis kegiatan.

Pendekatan discovery harus memenuhi empat kriteria ialah kejelasan, kesesuaian ketepatan dan kerumitannya. Setelah guru mengundang siswa untuk mengajukan masalah yang erat hubungannya dengan pokok bahasan yang akan diajarkan, siswa akan terlibat dalam kegiatan discovery dengan melalui 5 fase ialah:
Fase 1 : Siswa menghadapi masalah yang dianggap oleh siswa memberikan tantangan untuk diteliti. Maksudnya siswa diberikan kebebasan didalam mencari dan menentukan permasalah sendiri atau menemukan permasalahan dimasyarakat untuk diteliti besama teman kelompoknya, yang nantinya bisa memecahkannya masalah tersebut dengan berdiskusi.
Fase 2 : Siswa melakukan pengumpulan data untuk menguji kondisi, sifat khusus dari objek teliti dan pengujian terhadap situasi masalah yang dihadapi. Maksudnya didalam siswa memecahkan suatu pemasalahan, siswa tesubut itu harus mencari informasi dan mengumpulkan data lewat observasi kelapangan atau pun wawancara dengan narasumber yang bersangkutan, baru bisa melakukan penujian terhadap suatu masalah.
Fase3 : Siswa mengumpulkan data untuk memisahkan variabel yang relevan, berhipotesis dan bereksperimen untuk menguji hipotesis sehingga diperoleh hubungan sebab akibat. Maksudnya disini setelah siswa mandapat informasi dan sudah mendapat data, selajutnya siswa harus memisahkan atau memilah-memilah data yang relevan dengan pemasalahan yang ingin pecahkan, untuk melakukan eksperimen untuk menguji kebenaran hipotesis.
Fase 4 : Merumuskan penemuan hingga diperoleh penjelasan, pernyataan, atau prinsip yang lebih formal. Maksudnya disini setelah siswa merumuskan masalah dan mendapat sebuah penemuan yang baru, penemuan tersebut bisa diperjelas dalam bentuk makalah dan yang lainnya.
Fase 5 : Melakukan analisis terhadap proses discovery, strategi yang dilakukan oleh guru maupun siswa. Analisis diperlukan untuk membantu siswa terarah pada mencari sebab akibat. Maksudnya adalah setelah siswa selesasi mengadakan atau memecahkan masalah, disini guru dan siswa bersama-sama menganalisa bagaimana proses discovery tersebut, dan guru sifatnya melurusankan dan memberikan penjelasan hal-hal yang kurang maupun yang salah dengan demikain siswa dapat belajarnya dengan baik dan terarah.

0 komentar:

Posting Komentar